Kamis, 10 Januari 2013
Sabtu, 05 Januari 2013
prosedur ptk
BAB III
PROSEDUR
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Prosedur
PTK
1. Penetapan
Fokus Penelitian
Diawali dengan peneliti merasakan adanya
masalah dalam pembelajaran sehari-hari dikelas, kemudian dilakukan identifikasi
masalah lalu dilakukan analisis masalah, penetapan fokus masalah, dan perumusan
masalah.
2. Perencanaan
Tindakan
Jika masalah penyebabnya sudah
diketahui, maka pemecahan masalahnya dapat segera dipersiapkan dengan membuat
perencanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti dapat mendeskripsikan
tindakan-tindakan apa saja yang akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah,
merumuskan hipotesis tindakan, mempersiapkan desain pembelajaran, langkah-langkah
yang akan dilakukan, sumber belajar apa yang akan dimanfaatkan, bahan ajar dan
lain-lain. Semua itu perlu dipersiapkan
dalam tahapan perencanaan tindakan.
3. Pelaksanaan
Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti
mengimplementasikan rencana tindakann tersebut. Dalam fase ini peneliti juga
melakukan observasi dan refleksi atas tindakan yang sedang berlangsung.
Meskipun tahapan pelaksanaan tindakan, observasi dan implementasi dibedakan
namun pada praktiknya dilakukan secara bersamaan bahkan kalau tidak dilakukan
secara bersamaan akan terjadi kesulitan sebab peneliti dimungkinkan akan lupa
urutan peristiwa dalam pembelajaran tersebut.
4. Observasi
dan Interpretasi
Dalam melaksanakan tindakan peneliti
melakukan observasi dengan cara mengamati, mencatat gejala yang terjadi dalam
praktik pembelajaran sesuai dengan fokus penelitian yang sudah ditentukan.
Selain itu peneliti juga dapat mencatat tindakan siswa dalam proses
pembelajaran, proses pembelajaran yang dilakukan guru, anekdot yang terjadi
dll.
Pada saat mengobservasi peneliti juga
dapat merekam, mewawancarai, menelaah dokumen portofolio siswa, dokumen
perangkat pembelajaran dll.
5. Analisi
dan Refleksi
Dalam analisis data, terdiri atas :
analisis data yang dilakukan selama proses pembelajaran dan saat observasi
berlangsung ; dan analisis data setelah pembelajaran observasi berakhir.
Bersamaan dengan berlangsungnya praktik pembelajaran dan observasi, peneliti
juga dapat melakukan interpretasi, penafsiran-penafsiran, pemaknaan dll.
Proses analisis dimulai dengan :
· Menelaah
data yang tersedia (hasil wawancara dokumentasi resmi, dokumen foto dll)
· Membuat
abstraksi yang berisi rangkuman inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang
perlu dijaga agar tetap berada di dalamnya.
· Menyusun
data dalam satuan-satuan kemudian dikategorikan, bersamaan dengan itu dilakukan
koding
· Pemeriksaan
keabsahan data dengan membercheek, trianggulasi, audit trail, dan memperpanjang
pengamatan, disususun dengan penafsiran dan pemaknaan.
· Dalam
proses Refleksi peneliti memikirkan
kembali apa yang belum dicapai, apa yang sudah dicapai dan apa yang perlu
dilakukan untuk perbaikan-perbaikan. Hasil refleksi inilah, yang dalam PTK
digunakan oleh peneliti sebagai bahan masukan untuk perbaikan tindakan pada
siklus penelitian berikutnya.
6. Rencana
Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil refleksi, maka peneliti melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap hal-hal yang belum dicapai pada siklus 1. Apa yang
belum dicapai pada siklus 1 dapat diperbaiki pada siklus 2. Apa yang belum
dicapai pada siklus 2 dapat diperbaiki pada siklus 3, dst.
B. Model/Rancangan
Penelitian Tindakan Kelas
Ada
beberapa model yang dapat diterapkan dalam PTK, tetapi yang paling dikenal
adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart. Adapun model PTK
tersebut menggambarkan adanya empat langkah yaitu :
o
Perencanaan
o
Pelaksanaan
o
Pengamatan
o
Refleksi
C. Tahapan-tahapan
PTK
Tahap
1 :
Perencanaan
Tindakan yaitu menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, yang
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaiman cara
tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara
berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindcakan.
Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sedangkan yang melakukan pengamatan
terhadap berlangsunganya proses tindakan adalah peneliti.
Tahap
2 :
Pelaksanaan
Tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu
mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu di ingat adalah bahwa dalam tahap
2 ini pelaksana atau guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan
dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar.
Tahab
3 :
Pengamatan
(observasi) yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Perlu ditekankan bahwa
pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi atau pengamatan dan sekaligus
interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil tindakan. Prinsip-prinsip
observasi meliputi : perencanaan bersama, fokus, membangun kriteria,
ketrampilan observasi, dan balikan ( feedback) dan juga jenis-jenis observasi
meliputi : observasi terbuka, observasi terfokus, observasi terstruktur,
observasi sistematis.
Tahab
4 :
Refleksi
terdapat 3 kegiatan yaitu analisis data, refleksi dan perencanaan tindak
lanjut.
A. Analisis
data
Suatu keputusan yang diambil didasarkan
pada berbagai pertimbangan yang berasal dari berbagai sumber. Analisis data
dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan mengelompokkan,
kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data, dan yang terakhir
menyimpulkan atau memberi makna.
B. Refleksi
Yaitu kegiatan untuk mengemukakan
kembali. Refleksi dilakukan melalui analisis dan sintesis, serta induksi dan
deduksi. Analisis dilakukan dengan merenungkan kembali secara intensif
kejadian-kejadian yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak
diharapkan.
C. Perencanaan
Tindak Lanjut
Hasil atau kesimpulan yang didapat pada
analisis data dan setelah melakukan refleksi digunakan untuk membuat rencana
tindak lanjut. Jika ternyata tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah
yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data dan refleksi digunakan
untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan, bahkan bila perlu dibuat
perencanaan baru.
Langganan:
Postingan (Atom)